di Vechta: Nur Bapak

Mittwoch, März 02, 2005

Nur Bapak

Jika tiba saatnya untuk tidur malam, Fariz dan Faza kadang-kadang melakukan kerjasama untuk mengatasi kantuk. Yang bermainlah, yang loncat-loncat kasurlah, yang kejar-kejaranlah... banyak cara untuk menghilangkan rasa kantuk.
Selanjutnya akan ada peringatan untuk segera tidur. Begitu kamar dibuka (tanpa kata-kata), mereka cepat-cepat masuk selimut dan pura-pura tidur. Mata dipejamkan, berusaha tidak bergerak sama sekali. Beberapa saat kemudian mulai mengintip dari balik selimut, masih ada Ibuk tidak? Kalau masih ada, mereka cekikikan sebentar kemudian pura-pura tidur lagi. Sampai kemudian tidur betulan.
Suatu saat, Bapak yang masuk kamar. Mereka berdua langsung gedubrak-gedubruk cepat-cepat masuk selimut. Beberapa saat kemudian mulai mengintip, ujarnya, "Ooo... nur Bapak" (ooo... cuma Bapak). Fyuh, lega... ternyata bukan Ibuk...