di Vechta: Wiken kepanasan

Sonntag, Mai 29, 2005

Wiken kepanasan

Kemaren mo cerita nggak betah banget duduk di depan kompi, panasnya itu lho. Berasa di Semarang, bedanya tanpa nyamuk.
Pagi sampai tengah hari masih betah di rumah. Setelahnya kayaknya harus cari pohon deh, buat ngadem. Panasnya menyengat, kalau kena matahari langsung perih di kulit. Semelet kata orang Jawa, kulit serasa mau pecah. Katanya sih di Jerman rekor suhu tertinggi di bulan Mei, sampai 35°C.
Sore-sore saya ajak FaFa jalan-jalan tapi Fariz nggak mau ikut. Katanya kakinya masih capek setelah sepedaan kemaren. Sampai di tempat parkir ketemu suBapak pulang dari Uni. Pengen ikut juga...
Tadinya mau jalan muter sekitar apartemen aja, yang penting keluar rumah. Sampai di Friedhof (tempat pemakaman) sebelah apartemen, pintu sampingnya terbuka. Iseng, coba masuk ah... pengen tahu aja seperti apa. Waduh, teduh banget... Ini makam apa taman?
Tempatnya sungguh luas dengan sebuah tempat persemayaman dan kapel. Jika ada orang yang meninggal, akan terdengar bunyi lonceng. Itulah mengapa disebut lonceng kematian.

Selanjutnya kita menuju hutan kecil di belakang apartemen. Seperti biasa, beberapa kali berhenti menunggu Faza melihat atau mengambil sesuatu yang menurutnya menarik.
Eeeh, itu Reh (rusa) kan...? Kok bengong aja lihat kita berjalan kearahnya? Sayang saya telat mengambil gambarnya, hanya terlihat saat dia kembali masuk ke semak-semak.
Semakin jauh berjalan memasuki hutan, beberapa kali kita memergoki Kaninchen (kelinci liar coklat berekor bulat). Gerakannya cepat sekali. Sering kita hanya mendengar bunyi "krosak" tanpa melihat apa/siapa yang membuat bunyi.
Tidak lama kemudian kita sudah menyusuri pinggiran lapangan golf. Hutan itu satu komplek dengan lapangan golf.
Saya sih, berjalan-jalan saja rasanya sudah cukup. Tapi Faza tidak. Berjalan tanpa melihat-lihat atau memegang sesuatu yang (menurutnya) menarik adalah membosankan. Bahkan kalau boleh, semuanya akan dibawa pulang. Waduh... nyusuh. Benda-benda menarik untuk dilihat atau diambil itu antara lain; ranting pohon, daun, rumput, Marienkäfer (kepik), siput, ulat, lebah, batu, bunga, biji-bijian...dan lain-lain. Kantong celananya penuh...

Sore yang lain saya ajak FaFa sepedaan (lagi) ke Zitadelle. Tempat di sekitar museum ini sangat indah. Saya suka duduk berlama-lama di tepi danaunya.

Sore itu cukup ramai. Ada sekelompok remaja bermain kartu, ada seorang cewek sedang asik membaca, ada sebuah keluarga yang ketiga anaknya sedang berguling-guling di rumput, beberapa pasangan yang hanya tidur-tiduran sambil ngobrol, atau beberapa anak laki-laki bermain sepak bola... Tidak ada tempat teduh di bawah pohon yang lowong.
Akhirnya kita menuju Spielplatz di belakang taman itu. Jenis mainannya banyak. Tidak perlu menunggu lama, anak-anak segera sibuk dengan permainannya.