di Vechta: Universum Science Center

Donnerstag, Juni 16, 2005

Universum Science Center

Minggu lalu cuaca tidak menentu. Suhu kembali turun, sering hujan dan sangat berangin. Pengen pergi, tapi pergi kemana yang nggak dingin dan cocok dengan selera kita berempat? Akhirnya kita sepakat ke Universum Bremen lagi...
Untuk suBapak ini adalah untuk pertama kalinya, sedangkan saya dan FaFa untuk kedua kalinya. Dulu ke sana tahun 2003, sudah dua tahun yang lalu... Selain foto-foto-nya nggak ada (digicam dibawa suBapak survey di Indonesia) juga ada satu ekspedisi yang terlewat.
Universum ini dibuka sejak lima tahun yang lalu (September 2000), dengan jumlah pengunjung lebih dari 500.000 tiap tahunnya. Bekerja sama dengan Uni Bremen (terletak satu area), isi dari Universum adalah hasil karya para ahli yang berkompeten di bidangnya dari Uni Bremen. Dibagi menjadi tiga besar yaitu: ekspedisi bumi, ekspedisi manusia dan ekspedisi alam semesta.
Bangunan tiga lantai berdinding luar dari perak berbentuk seperti kerang (atau kepala paus) ini mempunyai diplay area sekitar 4000 meter persegi dan mempunyai 250 macam eksperimen yang dapat kita gunakan secara aktif. Cocok sekali untuk anak-anak yang senang melakukan eksperimen.
Ekspedisi pertama kita adalah bumi (pada peta di atas berwarna biru). Semua yang berhubungan dengan bumi ada di sini. Lahirnya bumi, kulit dan lapisan bumi, magnet bumi, bagian-bagian bumi, lempengan bumi, laut dalam, samudra, cerita tentang bumi, angin dan cuaca, klima, dan cerita tentang kehidupan di atas bumi.
ki-ka: tornado, magnet bumi, tekstur batu-batuan
Lengkap, dan yang paling berkesan adalah simulasi gempa. Sambil membayangkan kerusakan yang ditimbulkannya, saya benar-benar merinding merasakan dahsyatnya gempa dengan 8 skala Richter. Masya Allah, mengerikan sekali.
Tempat favorit FaFa adalah petualangan bawah laut. Kita masuk ke sebuah 'kapal selam'. Selama menyelam dijelaskan apa saja yang akan kita jumpai di bawah laut disertai gambar-gambar yang menarik dari tiga layar monitor. Yang lucu pada saat mendengar kata Zooplankton, Faza langsung berseru, "Hah, Plankton?!". Hehe.. kayak ketemu teman lama aja Za... Padahal Plankton yang dia kenal itu kan ada di film Sponge Bob. Heran kali ya, kok bentuknya beda banget dengan di film... hehe... makanya bengong aja dia sepanjang 'perjalanan' menyelam itu.
Ekspedisi kedua kita adalah alam semesta, kita mulai dari lantai tiga (berwarna kuning, meneruskan ekspedisi sebelumnya). Yaitu tentang umur sang waktu, susunan dan model zat, gravitasi dan keseimbangan, getaran dan gelombang, cahaya dan bayangan, fenomena alam semesta, ketidakterbatasan alam semesta, perjalanan menembus waktu, dan tentang mitos dan cerita.
ki-ka: kelembaman benda, putaran roda
ki-ka: keseimbangan, gelombang longitudinal
Anak-anak senang sekali ketika menaiki 'pesawat' untuk perjalanan menembus waktu. Selain layar monitor, tempat kita berpijak juga ikut bergetar dan bergerak sesuai dengan narasi cerita. Seolah-olah sedang menembus ruang dan waktu.
Membuat anak-anak benar-benar lupa waktu, lupa capek dan lupa makan. Kalau tidak dipaksa-paksa mereka tidak mau istirahat untuk makan siang (padahal sudah lewat). Petualangan di alam semesta berakhir di lantai dasar. Selanjutanya kita istirahat sambil makan siang yang kesorean.
Tidak perlu menunggu lama, anak-anak sudah kembali siap dan bersemangat meneruskan ekspedisi. Ternyata ini dia yang dulu terlewatkan... ekspedisi manusia (warna merah). Dimulai dari pembuahan sel telur, kontak pertama (lahir), keunikan manusia, gerak dan keseimbangan, indra pendengaran, indra peraba, indra penciuman, indra penglihatan, perasaan, daya ingat, berbicara dan bergerak.
ki-ka: gua garba, indra penciuman, indra penglihatan (kepala bapak di ruang gelap)
Pintu masuk ekspedisi ini adalah gua garba, alias kandungan ibu. Di dalamnya lengkap diputarkan film dari pembuahan sampai menjadi janin yang bisa beraktivitas. Tapi gambar tentang ibu melahirkan ditaruh di tempat yang tinggi, jauh dari jangkauan anak-anak. Mulai dari hanya terlihat bulatan hitam kepala yang siap keluar (di jalan lahir) sampai seluruh badan bayi berhasil keluar. Meski saya sudah dua kali mengalami, merinding juga melihat gambar bagaimana seorang bayi dilahirkan.
Tiga ekspedisi berhasil dilampaui bukan berarti anak-anak mau diajak pulang. Setelahnya mereka 'lepas sendiri'... asik di lantai satu, ekspedisi alam semesta. Mereka berdua seakan tidak pernah puas dengan eksperimen-eksperimen yang mereka lakukan. Lagi, lagi dan lagi... tidak bosan mereka mengulang-ulang. Saya dan suBapak akhirnya menunggu di bawah untuk duduk meluruskan kaki. Pegel...
Dan setelah hampir 6 jam berkutat dari ekspedisi satu ke ekspedisi berikutnya, anak-anak baru mau diajak pulang. Iya loh, hampir 6 jam... kita masuk jam sebelas dan keluar sudah hampir jam lima sore. Aduh nak, kok nggak capek sih?
Universum Science Center Bremen di malam hari
foto terakhir diambil dari sini