di Vechta: Beberapa hari ini...

Dienstag, August 02, 2005

Beberapa hari ini...


Karena sebab inilah kita beberapa minggu terakhir ini mulai sibuk bebenah. Mulai mengepak barang, memilah-milah mana yang akan di bawa pulang, mana yang masih dipakai di sini, dan mana yang dibuang... Tiap wiken nyicil ngecat rumah dan bongkar karpet. Satu demi satu ruangan di selesaikan. Kemudian mulai cerewet pada anak-anak untuk tidak mengotori tembok.
Pulang? Iya, pulang ke Indonesia, für immer. Jangan tanya bagaimana rasanya. Senang karena akan pulang habis, tapi juga sedih meninggalkan segala sesuatu yang sudah hampir empat tahun kita jalani di sini. Kadang terbersit pertanyaan, kapan ya bisa ke sini lagi? Mungkin lewat mimpi dulu deh... belum tau...
Insya Allah, anak-anak sajalah yang ke sini lagi untuk meneruskan sekolahnya. Beasiswa dong ya... bayar sendiri mana kuat. Sekolah yang pinter ya nak, biar besok bisa balik ke Jerman lagi. Barangkali mengasyikan ya ketemu lagi dengan teman-teman karib dari masa kecil. Fariz ketemu lagi dengan Yevgenij dan Faza ketemu lagi dengan Vincent.
Sesuatu yang saya rasakan berat untuk ditinggalkan adalah kenyamanan. Salah satunya kenyamanan di bidang kesehatan. Selama di sini kita selalu mendapatkan penanganan yang baik, tanpa risau memikirkan biaya yang harus dikeluarkan. Apalagi Fa-Fa beberapa kali harus menjalani operasi kecil (ntar diceritain tersendiri deh, tapi kalo nggak lupa lho ya... hehe...)
Liburan Sekolah
Liburan musim panas kali ini kita tidak punya rencana liburan kemana-mana. Untuk mengisi liburan, Fariz ikut Sommerferienprogram di
gulfhaus. Ada 70-an lebih program yang ditawarkan berdasarkan kelompok umur. Biasanya untuk acara 'bikin-bikin' atau 'pergi-pergi' harus daftar dan bayar (bayarnya murah banget deh...), tapi ada juga yang gratis tapi harus daftar karena tempat terbatas. Untuk acara permainan kelompok biasanya sih gratis, tinggal dateng dan ikut gabung aja sesuai jamnya.
Hampir tiap hari tuh kegiatannya, kecuali wiken. Program ini membantu banget untuk yang tidak punya rencana liburan keluar. Acara banyak diselenggarakan di hari biasa, jadi waktu wiken tetap milik keluarga.
Untuk 'bikin-bikin' Fariz milih Knetten zum selbermachen (bikin playdough) dan Traumfänger basteln (aduh, yang ini susah jelasinnya... pokoknya kayak kerajinan orang indian deh...). Sebenarnya Fariz pengen ikutan sirkus juga (pagi sampai sore bikin alat-alat sirkus dan latihan, kemudian di akhir waktu mereka tampil di panggung) sayang tempatnya udah penuh. Ada satu lagi yang Fariz kepengen banget, yaitu Raketenfahrzeug bauen (bikin roket), lagi-lagi udah penuh. Yah, sayang banget...
Trus, kalau yang 'pergi-pergi' Fariz pilih ke Indoorspielplatz Bullermeck. Dulu pernah sih ke Indoorspielplatz Towabu Bremen. Karena udah tahu bakal asik banget, jadi pengen ikut. Lagian kan tempatnya beda, gitu alasannya. Yang kedua Fariz ikut ke Kletterwald Thüle. Dari namanya udah ada gambaran bahwa di sana acaranya maen tali. Memanjat, meluncur, meniti... dari satu pohon besar ke pohon besar yang lainnya, kayak Robin Hood (waduh... pengen juga nih kalau yang beginian, jadi inget maen tali jaman SMA dulu).
Lah kalo yang gratis tapi mesti daftar itu antara lain kursus bowling, kursus tennis, kursus golf, latihan berkuda... Dan lagi-lagi tempatnya sudah penuh... (eh, yang berkuda itu untuk usia 10 tahun keatas). Skak tadinya pengen ikut, tapi nggak jadi... males katanya. Masak liburan disuruh mikir lagi sih? Walah, alasan saja dikau ini Riz... hehe...
Owiyah, ada satu kegiatan seru nih... judulnya Filmnacht. Fariz diantar ke Gulfhaus jam 8 malam. Sampai sana, bertempat di aula kita memompa kasur angin dan menggelar kantong tidur. Dan Fariz siap nonton 'layar tancep' semalam suntuk. Bayangin, ada 6 film tuh yang diputar... lembuuurr. Meskipun sudah ada yang pernah ditonton (di Kino atau dari VCD), tetep aja ditonton semua filmnya sama Fariz. Paginya dijemput jam 8 (udah dikasih sarapan juga di sana), sampai rumah trus klipuk. Tidur, klenger sampai tengah hari... hihi... pulang ronda ya bang?
Kalau yang gratis dan tidak perlu daftar biasanya berupa permainan kelompok. Bagus banget untuk latihan bersosialisasi. Lagian yang ikutan hampir seumuran dan dari sekolah yang berbeda-beda, kebanyakan belum saling kenal. Tambah teman, tambah pengalaman dan menyenangkan... Kalau di Indonesia bikin program paket liburan kayak gini laku nggak ya?
Kadang sambil nunggu Fariz mengikuti kegiatan, saya dan Faza bikin kegiatan sendiri. Piknik di Zitadellenpark belakang Gulfhaus. Tapi ya gitu, saking asiknya Faza malah ketiduran. Wah, enak ya Za, semilir angin sepoi-sepoi... asal jangan masuk angin aja.
Fazas Kindergarten
Sehubungan dengan kepulangan kita itu, tahun pelajaran yang akan datang Faza tidak lagi ke Kindergarten. Tanggung sih, masuk cuma sebulan. Kalau sekolah sih gratis, tapi Kindergarten kan bukan sekolah, jadi harus bayar dan cukup mahal untuk kantong mahasiswa seperti kita. Makanya Faza diluluskan aja dulu, besok dilanjutkan di Indonesia saja ya Za...
Oleh gurunya dibuatkan acara perpisahan. Dari pagi memang saya sengaja ikut Faza sekolah, pengen meliput untuk terakhir kalinya. Rencana setelah acara perpisahan saya mau pulang. Lha kok, ternyata acaranya ditaruh di jam terakhir... ya udah, seharian deh saya jadi guru bantu di kelasnya Faza hehe...
Memenuhi keinginan Faza, saya membuat burung-burungan dari kertas dan juga sebuah pesawat terbang yang digantung di ranting untuk dibagikan pada seluruh teman sekelasnya (sekitar 20-an anak). Mayan juga, butuh dua hari untuk melipat dan menggantungnya di ranting. Hasilnya lucu, warna-warni... Selain itu, Faza juga membawa eis untuk dimakan bersama teman-temannya. Fazanya sih enjoy aja, lah saya ini yang bolak-balik berkaca-kaca... Wah, sudah dekat yah dengan waktu pisah.
Dibantu dengan foto dan video semoga Faza nantinya selalu ingat akan pengalamannya sekolah di Jerman. Senjata kita disini ya cuma itu, digicam dan camcorder... Rasanya tidak ada yang lebih bergharga daripada kenangan itu (wah, nangis deh saya... hiks!).