di Vechta: Faza... Faza...

Mittwoch, August 10, 2005

Faza... Faza...

TAUSCHEN
Pada suatu hari, kita bertiga sholat Maghrib berjamaah. Dapat satu raka'at, Faza mulai bicara.
Faza : Mas Fariz, tauschen (tukeran tempat) yook...
SuIbuk : ??? *sambil menahan geli*
Fariz : Ssst, kalau sholat itu nggak boleh bicara...
Faza : Ya udah, aku diem aja...
Mereka kemudían diam, nggak ngobrol lagi. Masuk raka'at terakhir terdengar Fariz cekikikan, sibuk menahan tawa. Ketahuan setelah salam, ealaaah... ternyata mereka bener-bener sudah tukar tempat.

ANAKNYA SATU SAJA
Fariz dan Faza memang cukup sering bertengkar. Suatu kali Faza mengadu lagi:
Faza: Ibuk, kenapa Mas Fariz nggak dibuang aja?
SuIbuk: Kok dibuang? Kenapa?
Faza: Mas Fariz udah jelek (yeee, emang barang).
SuIbuk: Lhoo... nanti Faza nggak punya teman di rumah.
Faza: *masih sewot* Kenapa sih, Ibuk anaknya nggak satu aja?
SuIbuk: Hehe... Za... Za... kalau anaknya cuma satu kamu itu nggak ada...

MAS FAZA
Suatu siang setelah makan siang di ruang tengah.
Faza : Buk, kenapa aku bukan Mas Faza? Kenapa itu Fariz jadi Mas Fariz?
SuIbuk : Mas Faris itu dipanggil Mas karena sudah punya adik, dik Faza.
Faza : Aku nggak mau... Apa tauschen (ditukar) aja, aku Mas Faza dan itu Dik Fariz?
SuIbuk : Ya nggak bisa, kan lahirnya duluan Mas Fariz. Apa Faza pengen punya adik?
Faza : Mau, tapi adiknya dua ya... Junge (laki-laki) sama Mädchen (perempuan)...
SuIbuk : Trus, kalau ada adiknya nanti Faza sama siapa? (selama ini Faza masih sering nempel Bu Pipin, kalau malam tidurnya juga masih suka nyusul).
Faza : Mm, ya aku nanti sama Bapak aja..
SuIbuk : Kalau Faza sama bapak dan Ibuk sama adik, trus Mas Fariz sama siapa?
Faza : He he he.... *sambil ketawa geli* biar Mas Fariz nggak punya orang besar... (maksudnya Fariz nggak punya teman)
Keesokan harinya, begitu bangun tidur Faza langsung tanya:
Faza : Buk, adiknya mana? Kenapa lama sekali nggak datang-datang? Aku mau adiknya itu sekarang...
SuIbuk: Waduh, ya nggak bisa cepet gitu dong Za...

CUMA ISINYA
Suatu siang saya sedang di kamar, di luar tiba-tiba Faza teriak-teriak panik. Pokoknya teriak-teriak nggak karuan... tapi nggak nangis.
SuIbuk : Faza kenapa?
Faza terus pegang-pegang mulutnya sambil terus teriak-teriak. Sambil lewat tadi saya memang lihat di meja dapur ada sebuah cabe yang terbuka. Cabenya utuh, tapi sisinya sobek dan bijinya keluar...
SuIbuk : Faza apa makan cabe?
Faza : Nggak... sssshhhh... hhhhaaahhhh...... aku nggak makan cabe.... ssshhh.....
Setelah minum buanyaaaak sekali dan sudah bisa ditanya-tanya lagi:
SuIbuk : Trus itu tadi Faza habis makan apa? Pedes ya?
Faza : Aku tuh nggak makan cabe, cuma isinya aja...

IKUT BAPAK SEKOLAH
Faza : Bapak mana Buk?
SuIbuk : Nganter Mas Fariz beli kacamata baru... Hayo, kemaren siapa yang bikin kacamata Mas Fariz patah? (kemarin mereka berdua bertengkar dan kacamata Fariz patah)
Faza diem aja... seolah-olah nggak denger apa-apa.
Faza : Aku tuh mau ikut Bapak sekolah...
SuIbuk : Ya nggak boleh, Faza kan sudah punya sekolah sendiri...
Faza : Sudah boleh kok sama Bapak...
SuIbuk : *dengan sedikit curiga* Oh, ya...? Bapak bilang gimana coba?
Faza : Besok Freitag (Jumat) aja ya, Faza ikut Bapak sekolah... gitu...
SuIbuk : trus, Faza bilang apa?
Faza : aku bilang... *dengan suara dikecilkan* ... iya...
Hari Jumat seminggu yang lalu Faza diijinkan Bapaknya ikut ke Uni sebentar. Karena akhir minggu, suasana Uni sudah sepi. Jadi kalau Faza mau nyusul nggak papa, tidak mengganggu yang lain. Sepulang dari optik, saya tanya suBapak... apa bener, besok Jumat Faza boleh ikut ke Uni.
SuBapak : Ha ha ha... Ibuk berhasil ditipu Faza... Aku nggak bilang apa-apa kok...
SuIbuk: Habis, mukanya itu meyakinkan sekali...

TES KUPING
Karena beberapa hari Faza sepertinya tidak begitu mendengar saya agak curiga. Ini nggak dengar beneran atau memang sengaja nggak mendengarkan? Saya coba test, bicara dengan nada pelan/berbisik.
SuIbuk : Faza jelek... (Fariz kalau digituin biasanya langsung bereaksi).
Faza cuma diem aja. Coba diulangi kok tetep nggak bereaksi. Wah, agak deg-deg-an juga nih... Jangan-jangan harus ke dokter kuping lagi nih. Coba sekali lagi deh...
SuIbuk : Faza pinter...
Faza : Ya... aku denger... Faza pinter...
SuIbuk : Lho, tadi kok nggak denger?
Faza : *sambil cuek* Kalau yang jelek-jelek aku memang nggak denger kok....