-Bagian kedua-
Sesuai fahrplan, jam limaan kita ganti kereta di Frankfurt. Empat jam kemudian sampai deh kita di Muenchen HBF. Alhamdulillah, perjalanan lancar...
Di sana sudah ditunggu Pak Iwan, teman SuBapak yang kebetulan sudah menyelesaikan program Masternya. Pak Iwan inilah yang akan mengantar kita jalan-jalan sampai siang. Ssst, kesempatan nih untuk melengkapi data yang kita punya... bisa tanya sebanyak-banyaknya. Termasuk, dimana ya kita bisa beli Indomie? Wakakaka... (heran, kok nggak bisa jauh-jauh dari Indomie sih?).
Kelar beli Welcome Card dan nitip barang di locker, mulai deh kita jalan-jalan. Tujuan pertama ke Marienplatz. Kita masuk dari Karlstor (nyempetin foto-foto bentar) trus jalan, jalan dan jalaaaan terus sepanjang Kaufingerstrasse. Mulai deh, kalau lihat-lihat kota gini FaFa yang ribut. "Ibuuuk, capeeeek" keluh Faza. Atau, "Kita kok jalan terus mau kemana sih?" tanya Fariz. Kebetulan saat itu cuaca tidak bagus, gerimis dan cukup berangin. Hmm, sungguh tidak ideal untuk jalan-jalan. Acara jalan-jalan berakhir di Marienplatz, istirahat sebentar sambil menunggu Glockenspiel jam 11 siang dari menara Neuen Rathaus. Glockenspiel adalah irama yang berasal dari paduan lonceng/genta. Sementara lonceng berbunyi, di menara ada boneka-boneka kecil yang dapat bergerak memutar, bercerita tentang sejarah kota Muenchen. Acara jalan-jalan di seputar Altstadt terpaksa harus berakhir karena FaFa sudah bosan banget. Sebenarnya masih banyak lho yang bisa dilihat...
Selanjutnya kita pergi ke Deutschen Museum. Sebuah museum 6 lantai dengan luas 50.000 m2 dan jika seluruh obyek kita lalui panjangnya bisa mencapai 20 km. Secara garis besar dapat dibagi menjadi: Lantai bawah dan lantai dasar bertema teknik secara umum (tambang, pengeboran minyak dan gas, dsb), sarana transportasi darat dan laut dari waktu ke waktu
Lantai satu seputar ilmu-ilmu fisika dan kimia (lengkap dengan berbagai macam percobaan yang bisa dipraktekan langsung), berbagai jenis alat musik, pesawat udara dan pesawat luar angkasa
Lantai dua tentang pertukangan/kerajinan tangan (pembuatan kertas, alat cetak, keramik, gelas, dsb).
Lantai tiga keatas tentang teknik pertanian dan bahan pangan, hitech dan astronomi.
Semuanya sangat menarik dan menakjubkan. Anak-anak bahkan lupa untuk capek dan bosan. Yang ada adalah terus berjalan, terus berkeliling dan tidak mau berhenti. Semua dipegang, semua dicoba (sampai percobaan kimia dan fisika pun dicobai satu persatu, tidak ada yang lewat... duh!). Mengherankan sekaligus mengagumkan, karena percobaan kimia atau fisika yang menurut saya dulu begitu membosankan bisa menjadi sangat menarik untuk anak usia 5 tahun sekalipun. Semuanya dikemas dalam bentuk yang sangat mudah untuk dicerna. Ck, ck... hebat sekali.
Tidak terasa, sudah lima jam lebih kita berada di museum. Rencana awal sebenarnya kita masih ingin ke Schloss Nymphenburg atau Olympiapark setelah check in dan istirahat sebentar. Ternyata anak-anak sudah teler berat, kasihan kalau dipaksakan. Akhirnya kita memilih istirahat, memulihkan tenaga untuk perjalanan besok pagi.
Oiya, kalau ingin melihat Muenchen 360 Grad Stadtpanoramen di sini, bagus banget lho...
-posting berikutnya, liburan hari kedua-
<< Home