di Vechta: Yang tersisa dari Sail 2005

Mittwoch, August 24, 2005

Yang tersisa dari Sail 2005


Sail Bremerhaven dilihat dari Riesenrad (spt bianglala di Dufan)
Mengunjungi Sail Bremerhaven beberapa saat yang lalu meninggalkan kenangan indah bagi kami sekeluarga. Melihat lebih dekat berbagai macam kapal layar dari berbagai negara, mendapatkan stempel khas mereka (syukurlah kami mendapatkan kesempatan langka ini), terlebih bisa berkunjung dan bertemu langsung dengan awak kapal Dewaruci.
Indonesia Kecil
Lihatlah antusiasme mereka saat Indonesia kecilku tiba
Selain itu, sampai sekarang Faza suka bersenandung, "Ding ding pak ding ding oi, ding ding pak ding ding..." (maaf kalau salah, saya tidak tahu bahasanya). Saya pun masih terngiang-ngiang lagu Stasiun Balapan (juga lagu-lagu campursari lainnya) yang dimainkan awak kapal Dewaruci ketika kita sedang makan siang di luar kapal. Hmm.... diantara semilir angin dan hangatnya sinar matahari, makan siang kita jadi nikmaaat sekali. Meski jauh, kampung halaman serasa dekat di hati...
Kibaran Merah Putih
Senja mulai turun dan dia tetap tegak di sana...
Oh, ya... masih ingat bendera bajak lautnya Dewaruci? Bendera itu ternyata dibuat sendiri. Salah satu awak kapal yang berasal dari Sunda dan beristrikan orang Surabaya itu mempunyai bakat menggambar yang luar biasa. Beliau pernah menggambar Bima di tengah laut sedang dililit ular naga di salah satu layar dengan menggunakan rolling (alat untuk mengecat tembok), ditawar orang sebesar 15 juta kurs rupiah (1500 euro?) saat berlabuh di Perancis. Bukan main, beliau sendiri sampai gemetar hasil karyanya dihargai begitu tinggi. Tapi maaf, tidak dijual. Rekan-rekan sejawatnya mengatakan bahwa pekerjaan bapak satu anak itu sebenarnya adalah pelukis dan sambilannya pelaut hehe... Lah, kalau bendera bajak laut itu dibuat sendiri, kenapa awak kapal lain begitu antusias 'mencuri'nya? Kenapa tidak menggambar sendiri saja? Oh, no... tidak ada nilai historisnya dong. Kibarannya sepanjang menjelajahi samudra itulah yang bernilai tinggi.
Kadang hal-hal yang kelihatan sepele menjadi sangat berharga bagi orang lain yang mengetahuinya.