di Vechta: Neuschwanstein

Sonntag, April 03, 2005

Neuschwanstein

-bagian kelima-

Rasanya cukup familiar ya dengan gambar di atas?
Jika pernah menonton film Cinderella (Disney, kartun) rasanya mirip dengan istana sang pangeran bukan? Begitu pula dengan puri yang dibangun di Disneyland seperti gambar di samping, mirip bukan?
Walt Disney memang terinspirasi oleh Neuschwanstein, istananya raja Ludwig II. von Bayern, untuk membangun istana Cinderella di Disneyland.
Nah, pada liburan hari keempat inilah kita mengunjungi Neuschwanstein. Namun kali ini saya agak ragu. Apakah anak-anak bisa menikmati jalan-jalan ke Schloss? Apakah mereka tidak bosan? Apakah mereka bisa tahan untuk tidak bercanda atau berlari-lari?
Sampai di Schwangau (baca: schwan-gau) kita disambut oleh udara yang hangat. Cukup membuat kita nyengir karena salah kostum. Fariz sempat nyeletuk, "Ibuk, aku keangeten sekali..." he he... sama, ibuk juga...
Setelah membeli tiket masuk yang sudah tertera kode (untuk bahasa) dan jam untuk mengikuti Fuehrungen (Guided Tours), kita kemudian antri kereta kuda untuk mencapai Neuschwanstein. Kita tidak memilih jalan kaki yang 'katanya' memakan waktu 30 menit. Dengan tujuan yang demikian tinggi, rasanya mustahil membawa anak-anak ke sana dalam waktu 30 menit. Apalagi kita sudah terikat jam untuk masuk.
Sungguh tidak disangka, anak-anak sangat menikmati dan mendengarkan dengan baik penjelasan yang diberikan. Kita memang sengaja memilih bahasa Jerman agar mudah dimengerti anak-anak. Memasuki ruangan demi ruangan membuat saya (mungkin anak-anak juga) seperti dibawa masuk ke sebuah negeri dongeng dalam buku cerita anak-anak. Berjalan dari satu ruangan ke ruangan lain serasa seperti berjalan dari lembar satu ke lembar lain dari buku cerita itu. Perabot dengan ukiran yang rumit dan indah, dinding dengan lukisan atau gambar yang demikian halus memikat, pemandangan di luar jendela yang sangat menakjubkan, bukan main... Sangat indah... Kesan saya, Raja Ludwig II. memang gila... bisa membangun istana demikian indahnya he he...
Karena selama mengikuti fuehrungen kita tidak diperkenankan memotret, silakan buka di sini untuk melihat keindahan ruangan demi ruangan dalam istana itu.
Sebenarnya setelah dari Neuschwanstein, kita ingin naik ke Hohenschwangau juga. Tapi ternyata waktu kira turun sudah kesorean, sudah tidak ada lagi kereta kuda yang akan membawa kita turun. Yah... jalan kaki deh... (pegel bener euy!).
Sampai di bawah hari masih tanggung. Mau ke Hohenschwangau kaki udah capek banget, tapi kalau pulang kok masih banyak waktu gini? Melihat-lihat souvenir, aduh bagus-bagus bangeeet... tapi kok mahal sekali harganya. Daripada susah-susah, difoto ajalah tokonya... Cepret!! Dapet deh semua souvenirnya, tapi dalam bentuk gambar... he he...
Akhirnya kita ikut bis jurusan Garmisch-Partenkirchen untuk menikmati pemandangan yang lain (bosen juga naik kereta terus). Menyusuri kota-kota kecil di daerah pedesaan Bayern sungguh sangat mengesankan. Bangunannya yang khas, bentuk jendela yang unik, dan satu lagi... orang Bayern rupanya senang dan pintar melukis. Hampir semua rumah yang kita lewati ada lukisannya. Unik sekali...
-posting berikutnya, liburan hari terakhir-